(gambar ilustrasi)
Semua orang ingin hidup enak,makanan terjamin,pakaian tersedia,pekerjaan tetap terjamin. Keenakan ini pun menjadi tujuan hidup setiap orang,semua ingin mencapai itu,sayangnya tidak semua berusaha mencapainya dengan jalan baik.
Ada yang dengan jalan pintas,hidup enak diatas penderitaan orang lain. Hidup enak itu tampak tidak enak lagi karena cara mencapainya,tetapi yang merasakanya seolah-olah menjadi buta dengan usaha orang lain.
Kecenderungan untuk hidup enak dengan jalan pintas bermunculan. Korupsi,adalah satu diantara sekian jalan pintas itu. Korupsi membuat seseorang menikmati hidup enak,dia bisa menikmati hidup enak dalam berbagai bentuk. Hiburan yang berlebihan,pakaian mewah semerbak,makanan enak,bahkan layanan seksual untuk melampiaskan nafsu sexnya,dan bentuk lainya. Dibalik itu,ada sekian orang yang menderita,mereka menderita karena jatahnya diambil untuk foya-foya sipengambil jalan pintas itu.
Sudah banyak yang mengecam hidup serba enak ini,bahkan karena iri hati,hidup enak itu tidak solider dengan orang lain yang tidak bisa menikmati hidup serupa. Jadi masih nyamankah kamu hidup diatas rumah mewahmu,sementara yang lain hidup diatas gubug derita? Demikian jeritan sebagian orang. Tetapi ,namanya menjerit hanya bisa didengar. Sebagian membiarkan jeritan itu menjerit,tak perduli. Siapa perduli dengan hidup menderita? semua ingin hidup mewah.
Ironisnya manusia disini,hidup enak seolah-olah menjadi capaian yang harus diraih. Padahal hidup pas-pasan juga tidak apa-apa asal tidak menderita sampai merasa sakit. Kalau cukup untuk makan,pakaian,dan rumah,itu sudah cukup. Kalau bisa dengan lebih berusaha,itu lebih bagus lagi. Hidup seperti ini lebih pas dibandingkan hidup mewah yang diperoleh dengan jalan pintas,jalan pintas yang penuh trik tipu-daya.
Kiranya semua setuju,Hidup enak tidak menjamin hidup bahagia. Kebahagiaan hidup tampak juga dalam hidup sederhana,hidup sederhana tidak menghalangi manusia untuk merasakan kebahagiaan hidup,justru dalam kesederhanaan ada kebahagiaan.
Semua orang ingin hidup enak,makanan terjamin,pakaian tersedia,pekerjaan tetap terjamin. Keenakan ini pun menjadi tujuan hidup setiap orang,semua ingin mencapai itu,sayangnya tidak semua berusaha mencapainya dengan jalan baik.
Ada yang dengan jalan pintas,hidup enak diatas penderitaan orang lain. Hidup enak itu tampak tidak enak lagi karena cara mencapainya,tetapi yang merasakanya seolah-olah menjadi buta dengan usaha orang lain.
Kecenderungan untuk hidup enak dengan jalan pintas bermunculan. Korupsi,adalah satu diantara sekian jalan pintas itu. Korupsi membuat seseorang menikmati hidup enak,dia bisa menikmati hidup enak dalam berbagai bentuk. Hiburan yang berlebihan,pakaian mewah semerbak,makanan enak,bahkan layanan seksual untuk melampiaskan nafsu sexnya,dan bentuk lainya. Dibalik itu,ada sekian orang yang menderita,mereka menderita karena jatahnya diambil untuk foya-foya sipengambil jalan pintas itu.
Sudah banyak yang mengecam hidup serba enak ini,bahkan karena iri hati,hidup enak itu tidak solider dengan orang lain yang tidak bisa menikmati hidup serupa. Jadi masih nyamankah kamu hidup diatas rumah mewahmu,sementara yang lain hidup diatas gubug derita? Demikian jeritan sebagian orang. Tetapi ,namanya menjerit hanya bisa didengar. Sebagian membiarkan jeritan itu menjerit,tak perduli. Siapa perduli dengan hidup menderita? semua ingin hidup mewah.
Ironisnya manusia disini,hidup enak seolah-olah menjadi capaian yang harus diraih. Padahal hidup pas-pasan juga tidak apa-apa asal tidak menderita sampai merasa sakit. Kalau cukup untuk makan,pakaian,dan rumah,itu sudah cukup. Kalau bisa dengan lebih berusaha,itu lebih bagus lagi. Hidup seperti ini lebih pas dibandingkan hidup mewah yang diperoleh dengan jalan pintas,jalan pintas yang penuh trik tipu-daya.
Kiranya semua setuju,Hidup enak tidak menjamin hidup bahagia. Kebahagiaan hidup tampak juga dalam hidup sederhana,hidup sederhana tidak menghalangi manusia untuk merasakan kebahagiaan hidup,justru dalam kesederhanaan ada kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment