Wakil Ketua Komisi I DPR Fraksi Golkar, Meutya Hafid akan mencecar calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tentang kesiapan TNI mengamankan Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilihan Presiden 2019 dalam tahap fit and proper test.
"Dua-duanya (Pilkada dan Pilpres) ini kita harus pastikan Panglima TNI siap," kata Meutya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/12).
Menurut Meutya, hal itu harus dianggap penting oleh Hadi karena Pilkada 2018 sudah semakin dekat. Terlebih, saat Pilkada belum selesai sepenuhnya, ingar bingar Pilpres 2019 juga diprediksi sudah mulai muncul pada pertengahan 2018.
Anggota Komisi I DPR fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan, tahun politik 2018 dan 2019 merupakan tantangan Hadi yang sudah ada di depan mata.
Hadi mesti memiliki komitmen untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi saat tahun politik mulai berjalan.
"Ini suatu tugas dan tanggung jawab yang cukup besar bagi TNI yang akan datang," ujar Syarief.
Syarief juga mengatakan ada tantangan lain bagi TNI jika Hadi Tjahjanto terpilih menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Tantangan itu antara lain menyangkut keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bagaimana strategi ke depan," ucap Syarief.
Presiden Joko Widodo resmi mengusulkan Kepala Staf TNI AU, Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI yang baru menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Surat pengusulan itu diberikan Menteri Sekretariat Negara Pratikno kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon pada Senin (4/12) pagi.
Seperti Diberitakan CNN
No comments:
Post a Comment