Mentri Keuangan Sri Mulyani Foto turnbackhoax.id
eduplikat.blogspot.com Seperti dilansir oleh beritaterkinionline.com ,seorang Sarjana Teknik Institut Teknologi Bandung prihatin dengan utang Indonesia sekarang yang menurutnya sangat tinggi. Dia beranggapan pernyataan Mentri Keuangan Sri Mulyani dengan kenyataan rasio utang Indonesia tidak sesuai fakta. Jadi dia menulis pandanganya untuk Mentri Keuangan tersebut.
Begini isi Suratnya;
Mba Sri, saya sedih kalau mba membandingkan utang Indonesia dengan Jepang. Jangan melihat hanya dari nominalnya saja. Atau Rasio utangnya saja. Utang Jepang secara nominal memang jauh lebih tinggi dari Indonesia. Rasio utangnya juga lebih dari 200%. Tertinggi di dunia.
Tapi mba Sri jangan melihat dari satu sisi saja. Utang jepang itu dipegang mayoritas oleh dalam negeri Jepang sendiri. Hampir 50% malah dipegang oleh Bank Sentral. Jadi sebenarnya Pemerintah berhutang pada rakyatnya sendiri. Rate Bunga Utangnya juga sangat-sangat rendah. Hanya sekitar 1 koma sekian persen. Bandingkan dengan rate yang mba Sri berikan ke pemegang Government Bond Indonesia. Berapa mba Sri? Mba kok baik sekali?
Mba Sri juga senang credit rating Indonesia naik. Mba tau kan credit rating jepang? Coba mba Sri bandingkan. Mba tau kan bedanya BBB- dan A+?
Mba juga tau kan apa itu NIIP? Saya yakin mba Sri tau lah. Mba kan katanya menteri keuangan terbaik dunia. Tapi saya tulis saja ya supaya yang lain tahu juga. NIIP itu net international investment positions (NIIPs). Negara dengan NIIP positif artinya negara yang memiliki net external Assets, bukan net external Liabilities. Negara itu adalah negara kreditor.
Nah, Jepang itu memiliki NIIP tertinggi di dunia lho mba Sri. 2,812,543,005,181 USD. Bandingkan dengan Indonesia, -413,106,000,000 USD. Minus mba. Malu kita. Artinya kita termasuk negara debitur. Aduh maaf. Mba Sri pasti sudah tau juga ya.
Makanya mba Sri, jangan lihat hanya dari satu sisi saja. Nominal utang Jepang memang tinggi. Tapi utang itu dipegang mayoritas dalam negeri sendiri. Sehingga Jepang sebenarnya adalah negara kreditur. Sedangkan kita ya negara debitur.
Tahu diri lah kita mba..
Akhyar, sarjana teknik.
No comments:
Post a Comment